RSS
Facebook
Twitter

Rabu, 16 Januari 2013

Gesang Legendaris dari Solo



PROFIL GESANGIndonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Sang Maestro keroncongGesang meninggal dunia petang kemarin. Pencipta lagu Bengawan Solo itu wafat di ruang rawat ICU RS PKU Muhammadiyah Solo.

Gesang atau lengkapnya Gesang Martohartono (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 20 Mei 2010 pada umur 92 tahun) adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia.

Dikenal sebagai "maestro keroncong Indonesia," ia terkenal lewat lagu Bengawan Solo ciptaannya, yang terkenal di Asia, terutama di Indonesia dan Jepang. Lagu 'Bengawan Solo' ciptaannya telah diterjemahkan kedalam, setidaknya, 13 bahasa (termasuk bahasa Inggris, bahasa Tionghoa, dan bahasa Jepang).
Gesang sangat terkenal dengan Lagu Bengawan Solo yang diciptakan pada tahun 1940, ketika ia berusia 23 tahun. Gesang muda ketika itu sedang duduk di tepi Bengawan Solo, ia yang selalu kagum dengan sungai tersebut, terinspirasi untuk menciptakan sebuah lagu. Proses penciptaan lagu ini memakan waktu sekitar 6 bulan.
Lagu Bengawan Solo juga memiliki popularitas tersendiri di luar negeri, terutama di Jepang. Bengawan Solo sempat digunakan dalam salah satu film layar lebar Jepang.Sebagai bentuk penghargaan atas jasanya terhadap perkembangan musik keroncong, pada tahun 1983 Jepang mendirikan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo. Pengelolaan taman ini didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga yang didirikan untuk Gesang di Jepang.
Gesang pada awalnya bukanlah seorang pencipta lagu. Dulu, ia hanya seorang penyanyi lagu-lagu keroncong untuk acara dan pesta kecil-kecilan saja di kota Solo. Ia juga pernah menciptakan beberapa lagu, seperti;
  • Keroncong Roda Dunia
  • Keroncong si Piatu
  • Sapu Tangan
  • Jembatan Merah
  • Pamitan (versi bahasa Indonesia dipopulerkan oleh Broery Pesulima)
  • Caping Gunung
  • Aja Lamis
Gesang sempat dikabarkan meninggal dunia pada tanggal 18 Mei 2010 setelah kesehatannya dilaporkan memburuk.
SAAT KRITIS

Gesang dilarikan ke rumah sakit akibat kesehatannya menurun pada Rabu (19/05/2010). Selanjutnya, Gesang harus dirawat di ruang ICU sejak Minggu (16/5) karena kesehatannya terus menurun. Rumah sakit membentuk sebuah tim untuk menangani kesehatan yang terdiri dari lima dokter spesialis yang berbeda. Hingga akhirnya beliau meninggal pada hari Kamis (20/05/2010) Pukul 18:10 di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta.

Gesang kini memang sudah tidak gesang (Jawa: hidup), tapi sosoknya akan selalu dikenang. Selamat jalan Mbah Gesang.


Sumber :
Wikipedia.com, Kompas.com
  • Blogger news

  • cbox

    close